Surabaya, Harmoni Pasuruan – 03 Oktober 2025. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pasuruan menghadiri Rapat Koordinasi Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Harmony Award Tahun 2025 yang digelar Kementerian Agama RI bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat (3/10).
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Kementerian Agama, Bakesbangpol, serta FKUB dari kabupaten/kota se-Jawa Timur. FKUB Kabupaten Pasuruan diwakili oleh H.M. Alip Prakosa, M.Pd selaku sekretaris.
Acara dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Eddy Supriyanto, S.STP, M.PSDM. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kerukunan umat beragama di Jawa Timur. “Masih banyak persoalan kerukunan yang perlu menjadi perhatian, termasuk kasus Sampang yang hingga kini masih berproses. Selain itu, fenomena unjuk rasa yang melibatkan pelajar SMP dan SMA, jaringan terorisme, hingga penyalahgunaan narkotika bahkan di tingkat sekolah dasar, menjadi keprihatinan bersama,” ungkapnya.
Eddy juga menyoroti keterbatasan anggaran penanggulangan terorisme dalam tiga tahun terakhir karena efisiensi kebijakan, serta menyinggung peristiwa di Pondok Al-Khozini Sidoarjo yang dinilai perlu menjadi evaluasi. Ia menghimbau seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk mendata pondok pesantren dengan kondisi bangunan kurang layak agar bisa segera mendapat perhatian.
Sementara itu, Ketua Tim Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kemenag Provinsi Jawa Timur, Maimon, M.Ag, menjelaskan bahwa Harmony Award merupakan program nasional Kemenag RI yang diberikan kepada kabupaten/kota sebagai upaya memperkuat toleransi dan mengelola keberagaman di masyarakat. “Program ini merupakan representasi dari Peraturan Bersama Menteri (PBM) Nomor 9 dan 8 Tahun 2006. Tahun ini akan diberikan penghargaan dalam 12 kategori,” jelasnya.
Melalui program ini, Kemenag berharap tercipta kehidupan masyarakat Jawa Timur yang harmonis, inklusif, dan berkelanjutan di tengah keberagaman agama dan budaya.

